Jumat, 29 Juli 2016

Misteri liang kubur Freddy Budiman yang terus mengeluarkan air

Jenazah gembong narkoba Freddy Budiman tiba di rumah duka di Jalan Krembangan Baru 7 No 6A, Kecamatan Krembangan, Surabaya, Jumat (29/07/2016), sekitar pukul 14.15 WIB. Namun siang sebelum pemakaman, liang kubur Freddy terus mengeluarkan air.



Liang kubur yang berukuran sekitar panjang 2,5 meter, lebar 1, 5 meter, tinggi 2 meter, mengeluarkan air hingga ketinggian 20 sampai 30 sentimeter. Keadaan itu membuat petugas makam Mbah Ratu, Jalan Demak, Kecamatan Krembangan, Surabaya, harus bekerja ekstra untuk mengurasnya.

Petugas pun bekerja keras menguras air yang terus keluar dari tanah, sebelum jenazah Freddy Budiman tiba. Untuk mengurasnya, petugas gali makam menggunakan timba.

Liang kubur Freddy Budiman. (Merdeka)Liang kubur Freddy Budiman. (Merdeka)
Lantas, apa pertanda dari kejadian misterius tersebut? Ya, salah seorang petugas makam, Sadimun mengatakan bahwa itu biasa karena tanah di sekitar makam memang sedang lembab-lembabnya. Apalagi beberapa hari terakhir di daerah sekitar TPU diguyur hujan deras.

“Iya kalau hujan tanah di sini (makam) jadi lembab dan waktu digali mesti keluar air. Makanya, kita tadi mengurasnya saat jenazah dekat makam,” terang Sadimun, Jumat (29/07/2016).

Pemakaman

Jenazah Freddy Budiman dibawa menggunakan mobil ambulans mendapatkan pengawalan ketat, dari polisi, linmas, Satpol PP dan warga sekitar. Kedatangan jenazah di rumah duka disambut para pelayat, baik itu dari keluarga, kerabat dekat maupun warga sekitar yang kenal Freddy Budiman semasa muda.

Begitu jenazah yang masih ada di dalam peti tiba, langsung dibawa ke rumah duka. Tak lama kemudian pihak keluarga memindahkan jenazah ke keranda.

Dikutip dari Merdeka, keranda itu kemudian dibawa ke masjid untuk disalatkan. Selama jenazah tiba dari rumah hingga di masjid, banyak orang yang memadati ikut salat. Sehingga, banyak media yang sudah lama menunggu kedatangan, sulit untuk masuk mengabadikan gambar.

Setelah selesai disalatkan, jenazah Freddy Budiman ditandu dan dimasukan kembali ke dalam mobil untuk dibawa ke tempat pemakaman umum (TPU) Mbah Ratu, Jalan Demak. TPU itu sendiri merupakan permintaan Freddy, jika mati nanti dimakamkan di Surabaya.

Pesan terakhir
Sebelum dieksekusi mati, Freddy mempunyai beberapa pesan untuk keluarganya. Terutama kepada saudaranya, seperti Epin, Eko Subagiyo, Joni Suherman dan Epin. Agar melakukan perbuatan baik tidak melakukan kejahatan dalam bentuk apapun.

Makam Freddy Budiman. (Merdeka)Makam Freddy Budiman. (Merdeka)
Sebab almarhum Freddy Budiman selama menjadi penghuni Lapas Nusakambangan, tidak pernah bertemu dengan saudaranya, hanya orang tua yang sering menjenguk.

“Katanya sih pingin bertemu, tapi saudaranya banyak kesibukan. Dan pesannya itu selalu, keluarganya dan saudaranya agar hidup rukun dan jangan bertengkar juga berbuat baik pada semua orang,” terang salah seorang kerabat yang enggan disebutkan namanya, Jumat (29/07/2016).

“Dia juga meminta kepada semua kerabat dekat maupun keluarganya. Agar kematiannya (Freddy Budiman) direlakan dan tidak ditangisi. Agar masuk surga,” tambah pria yang usianya diperkirakan 45 tahun tersebut.

Pria yang mengaku sebagai kerabat dekatnya ini juga mengaku, kalau sebelum menjalani eksekusi mati, Freddy Budiman telah menyampaikan kepada orang tua bahwa dirinya sudah bisa mengaji membaca Alquran.

“Dia (Freddy Budiman) sudah khatam dua kali membaca Alquran. Hal itu dilakukan sebelum dieksekusi, semua keinginannya terkabul,” ucapnya yang menirukan perkataan orang tua Freddy Budiman.

Selain itu, sebelum menjalani eksekusi mati, almarhum Freddy Budiman selalu terlihat rapi, gamis, sering membaca Alquran, saat berada di Lapas Nusa Kambangan.

“Rutin potong kuku dan kumis. Itu yang dilakukan setiap rutinnya saat di Lapas Nusakambangan,” tandas dia.
Load disqus comments

0 komentar