Selasa, 26 Juli 2016

Ini Profil dan Jejak Kejahatan Santoso yang Kini Diburu Satgas Tinombala

Ribuan prajurit Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian RI yang tergabung dalam Satuan Tugas Tinombala terus memburu Santoso dan kelompoknya. Santoso diduga bersembunyi di salah satu hutan lebat di Pegunungan Biru, Poso, Sulawesi Tengah.

Siapa dan apa kejahatan Santoso sehingga menjadi salah satu buron nomor wahid di Indonesia?

Kepolisian Sulawesi Tengah mencatat, Santoso alias Abu Wardah alias Bos alias Komandan alias Kombes lahir di Tentena (Poso), 21 Agustus 1976. Dia menghabiskan masa kecil di Tentena hingga tamat Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah pada 1992.

Tahun 2004 untuk pertama kalinya Santoso terlibat perkara pidana umum. Dia ikut dalam aksi perampokan mobil boks distributor Djarum Super pada tanggal 03 Agustus 2004. Atas aksinya tersebut dia divonis hakim pengadilan negeri Palu selama 5 Tahun.

"Perampokan tersebut dipimpin oleh Santoso bersama 5 orang lainnya," kata seorang penyidik di Polda Sulawesi Tengah, Senin (11/4/2016).

Lepas dari penjara, Santoso dan kelompoknya terus melakukan teror. Pada, 25 Mei 2011 misalnya, kelompok Santoso melakukan aksi penembakan terhadap anggota Polri di kantor Bank BCA di Palu, Sulawesi Tengah.

Pada Kamis, 6 April 2016, detikcom menemui mantan anak buah Santoso yang terlibat dalam aksi penembakan polisi di kantor BCA tersebut yakni Rafli alias Ghufron (28 tahun). Kebetulan Rafli saat ini sudah berstatus bebas bersyarat dari Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Jawa Tengah.

"Penembakan polisi di kantor BCA waktu itu hanya untuk merebut senjata polisi saja," kata Rafli, Kamis (6/4/2016).

Baca juga: Menyusuri Taman Jeka, Basis dan Titik Awal Pelarian Kelompok Santoso


Pemeriksaan di salah satu pos sekat di Poso. (Foto: Erwin/detikcom)


Lalu untuk apa senjata itu?

"Untuk persiapan pertahanan," kata Rafli singkat. Sayang dia tak mau menjelaskan peruntukan senjata tersebut.

Selain aksi penembakan polisi di kantor BCA Palu, rentetan kejahatan Santoso terus terjadi di tahun-tahun berikutnya. Berikut ini aksi kejahatan kelompok Santoso.

Tahun 2011
- Tanggal 25 Mei 2011, penembakan anggota Polri di Bank BCA, Palu.
- Tanggal 22 Februari 2011, peledakan bom di rumah warga di Korowouw

Tahun 2012
- Tanggal 7 November 2012, penembakan Hasman Sao di Desa Masani.
- Tanggal, 16 November 2012, pembunuhan 2 anggota Polri Andi Sapa dan Sudirman.
- Tanggal, 9 November 2012, peledakan Bom (Kawua) di rumah Okrifel Mamuaja.
- Tanggal 22 November 2012, bom pos Lantas Smaker.
- Tanggal, 27 Agustus 2012, penembakan Noldy Ombolado.
- Tanggal 3 November 2012, kontak penangkapan Kholid Tobingo.
- Tanggal 15 November 2012, penyerangan Mapolsek Poso Pesisir Utara.
- Tanggal 20 Desember 2012, penyerangan Patroli Brimob di Kalora.
- Tanggal 25 Desember 2012, bom pos Natal pasar sentral Poso.

Tahun 2013
- Tanggal 3 Juni 2013, bom bunuh diri di Polres Poso.
- Tanggal 2 Maret 2013, temuan bom pipa di jalan  P.Irian Poso.
- Temuan Bahan Bom Urea Nitrat sebanyak 7 jerigen @30 liter,
- Tanggal 14 Mei 2013, bom di Mapolres Palu.
- Tanggal 18 Mei 2013, bom di Mapolsek Palu Timur.

Tahun 2014
- Tanggal 10 Juni 2014, penembakan Mapolsek Poso Pesisir Utara.
- Tanggal 24 Februari 2014, bom di depan Pos Polmas Pantango Lembah.
- Tanggal 25 Februari 2014, bom Pantango lembah (Bom Tangki seprot Hama).
- Tanggal 9 Oktober 2014, bom di DEWUA
- Tanggal 7 November 2014, penyerangan mobil taktis Brimob di Jl Tangkura, Poso Pesisir Selatan.
- Tanggal 15 Desember 2014, penculikan 2 warga di Sedoa.
- Penculikan 3 warga Tamadue
- Tanggal 18 September 2014, pembunuhan warga di Taunca.

Tahun 2015
- Tanggal 16 Januari 2015, pembunuhan dengan cara penggal 3  warga di Taunca.
- Tanggal 16 dan 17 September 2015, pembunuhan dengan cara penggal 3 warga Sausu tanggal 16-17 September 2015,
- Tanggal 17 Agustus 2015, penembakan terhadap Iptu Bryan T (alm).
- Tanggal, 29 November 2015, penembakan Serma Zainudin (alm).

Tahun 2016
- Tanggal 9 Februari 2016, penembakan Brigadir Wahyudi Saputra (alm) di Sanginora.

http://news.detik.com/
Load disqus comments

0 komentar